Thursday, May 22, 2014

Puisi Tulamben* | Riki Dhamparan Putra


Tulamben*
Riki Dhamparan Putra

Sekarang kau mengerti sahabatku
Surga bukan untuk orang miskin
Bukan juga untuk daun-daun lontar
yang bernafas lemah pada tanah hampa
di helai rambut sanyasin
Kita akan melupakannya pelan-pelan
Seperti laut timur
menyembunyikan diri di kedalaman
Karang-karang akan tetap basah
Hamparan kaktus dan ilalang
akan tetap tumbuh sebagai nyanyian hidup
paling nyata yang pernah ada
yang pernah kita punya
dan telah menemani kita pada sempitnya jalan setapak
yang panjang ini

Ke perbukitan bisu
kita mencari teguh janji waktu
seteguh gunung Agung
sesunyi batu-batu yang melepaskan seribu masa silam
dari pintu matanya yang murung
Laut akan tetap asin
Hamparan kaktus dan ilalang
Akan tumbuh kelak
sebagai hujan yang mengairi sungai sungai
di mana cinta mengalir
dan kata-kata dipanen seperti nyala bunga
yang menyatu dengan bening
mata air
Di keningmu cahayanya
Di dadaku matur burung tekukur siap membubung
bersamanya
ke perbukitan paling bisu
ke pucuk-pucuk tanah dan air yang tak letih-letih
menawan rindu jalan jalanmu

Juni, 2003

Anda sedang membaca kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Tulamben* | Riki Dhamparan Putra dan anda bisa menemukan kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Tulamben* | Riki Dhamparan Putra ini dengan url http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2014/05/puisi-tulamben-riki-dhamparan-putra.html,anda juga bisa meng-click kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Tulamben* | Riki Dhamparan Putra Tetapi dilarang merubah isi maupun mengganti nama penyair/pengarang nya karena bertentangan dengan HAKI, semoga anda ter-inspirasi dengan karya Puisi Tulamben* | Riki Dhamparan Putra salam Karya Puisi

0 komentar:

Post a Comment

 

kumpulan karya Puisi | Copyright 2010 - 2016 Kumpulan Karya Puisi |