Tuesday, April 20, 2010

KADIPATEN | Kumpulan sajak Penunggu Makam


KADIPATEN
Beni R Budiman

Dua rel kereta membagi kota yang tak mau
Mati. Lalu lalang orang sepanjang lorong
Pasar. Kendaraan yang datang dan pulang
Menghardik sepi, tapi juga membawa nyeri

(Aku masih terkenang ketika tanganmu, ayah
melayang pada kedua pipiku. "Aku ingin
bebas seperti unggas lepas," pekikku)

Dua rel bergetar. Angin kumbang berpusar
Di atas trotoar. Aku pun terkapar di setiap
Kamar yang membakar. "Selamat tinggal, ayah
Sebab setiap tempat adalah alamat. Tenanglah!"

1993-1995

Dua Kumpulan Sajak"Penunggu Makam"
Beni R. Budiman

Anda sedang membaca kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul KADIPATEN | Kumpulan sajak Penunggu Makam dan anda bisa menemukan kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul KADIPATEN | Kumpulan sajak Penunggu Makam ini dengan url http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2010/04/kadipaten.html,anda juga bisa meng-click kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul KADIPATEN | Kumpulan sajak Penunggu Makam Tetapi dilarang merubah isi maupun mengganti nama penyair/pengarang nya karena bertentangan dengan HAKI, semoga anda ter-inspirasi dengan karya KADIPATEN | Kumpulan sajak Penunggu Makam salam Karya Puisi

0 komentar:

Post a Comment

 

kumpulan karya Puisi | Copyright 2010 - 2016 Kumpulan Karya Puisi |