Monday, April 26, 2010

Puisi Sepenggal Percakapan | Yayat Hendayana


SEPENGGAL PERCAKAPAN
- dengan Yus Rusyana
Yayat Hendayana

Katamu: sekali waktu
dalam seminggu
betapa perlu
malas-malasan

Akan kucoba: menyingkirkan kesibukan
melupakan pikiran melenyapkan jabatan
(yang ternyata lebih sering menjengkelkan)
Ongkang-ongkang di kursi goyang
berjemur mencari undur-undur
mendengkur dalam khayalan baur
mekarnya cengkeh sekebun

Atau ini: mengusik si kecil yang rewel
supaya ibunya jengkel
lalu menjewerku ke kamar dihukum
dengan pelukan
lantas menanggalkan pakaian

Setahuku: bukan itu maksudmu
kemalasan demikian lebih bermakna
kesia-siaan
(sekalipun terkadang terasa perlu)
Aku menduga: mengusir kejenuhan
berarti perenungan
menafakuri nilai-nilai hari
yang kita lalui
pertimbangan berganda
untuk pal demi pal baru
yang selalu nantang ditempuh

Bukankah begitu?

Anda sedang membaca kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Sepenggal Percakapan | Yayat Hendayana dan anda bisa menemukan kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Sepenggal Percakapan | Yayat Hendayana ini dengan url http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2010/04/sepenggal-percakapan.html,anda juga bisa meng-click kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Puisi Sepenggal Percakapan | Yayat Hendayana Tetapi dilarang merubah isi maupun mengganti nama penyair/pengarang nya karena bertentangan dengan HAKI, semoga anda ter-inspirasi dengan karya Puisi Sepenggal Percakapan | Yayat Hendayana salam Karya Puisi

0 komentar:

Post a Comment

 

kumpulan karya Puisi | Copyright 2010 - 2016 Kumpulan Karya Puisi |