Monday, March 7, 2011

Tak Kubaca Isyarat Itu | Puisi Kepergianmu


Tak Kubaca Isyarat Itu
Akhmad Muhaimin S.

kepergianmu betapa tiba-tiba, anakku
sungguh, tak kubaca isyarat itu
wajahmu masih saja berseri nan ayu
meski terbaring, dalam sakit seminggu

naik turun dari ruang picu dan tunggu
ayah dan ibu hanya bisa berdoa untukmu
eyang kakung dan putri mencintaimu
seluruh keluarga mengharap sembuhmu

tapi, pergimu betapa tiba-tiba, anakku
sungguh, tak kubaca isyarat itu
dua atau tiga malam menjelang ajalmu
wangi itu selalu saja di sekitar tubuhmu

sungguh, tak kubaca isyarat itu
wajahmu bahkan semakin berseri nan ayu

Yogyakarta, 2005

Anda sedang membaca kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Tak Kubaca Isyarat Itu | Puisi Kepergianmu dan anda bisa menemukan kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Tak Kubaca Isyarat Itu | Puisi Kepergianmu ini dengan url http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/2011/03/tak-kubaca-isyarat-itu-puisi.html,anda juga bisa meng-click kumpulan/contoh/artikel/puisi/sajak/pantun/syair/tentang/tema/bertema/judul/berjudul Tak Kubaca Isyarat Itu | Puisi Kepergianmu Tetapi dilarang merubah isi maupun mengganti nama penyair/pengarang nya karena bertentangan dengan HAKI, semoga anda ter-inspirasi dengan karya Tak Kubaca Isyarat Itu | Puisi Kepergianmu salam Karya Puisi

0 komentar:

Post a Comment

 

kumpulan karya Puisi | Copyright 2010 - 2016 Kumpulan Karya Puisi |